Perayaan hari Kemerdekaan RI ke 62
* ditulis oleh ketua PPIK-Sarpono, foto2 hasil jepretan neng Lia
Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Untaian kata karya emas sang legendaris Ibu Sud dalam syair lagu “Tanah airku” (lirik dan lagu bisa dinikmati di sini) inilah barangkali yang mewakili kata hati kami setiap kami rindu akan tanah air. Apapun kondisi Indonesia saat ini, kita tetap merasa bangga dan senantiasa merindukannya.
Apalagi setiap menjelang tanggal 17 Agustus, momen bersejarah saat dimana perasaan kami senantiasa diajak bernostagia kembali pulang ke tanah air untuk memeriahkan HUT RI dg acara lomba khas di RT/RW atau upacara bendera sekedar menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur.
Barangkali kita memang tidak bisa sebangga dan sehormat seperti yang dilakukan Naga bonar dalam ”Naga Bonar Jadi 2” yang begitu khidmatnya mengangkat tangan menghormat patung jendral Sudirman. Namun ketika menyadari patung yang menghadap ke Tugu Monas (Istana Presiden red) juga dalam posisi menghormat, Naga bonar yang juga seorang Jendral menangis dan berteriak histeris seraya memanjat patung Jendral Sudirman, memohon dan meratap kepada sang patung untuk segera menurunkan tangganya. Kenapa harus Jendral Sudirman yang harus senantiasa menghormat, padahal kita lah yang seharusnya senantiasa menghormat kepadanya.
Sebagai bentuk kerinduan, kecintaan, kebanggaan serta rasa hormat kepada para pahlawan, PPI Kagoshima setiap tahun melakukan peringatan HUT RI. Memang tidak bisa menghadirkan peringatan semeriah seperti di tanah air dengan aneka lomba yang secara otomatis akan menghadirkan tukang jajanan, seperti baso, somay, gorengan atau es campur. Namun kita tetap senantiasa menghadirkan suasana tanah air dengan segala keterbatasan yang ada di negeri orang. Kendati dengan segala keterbatasan itu, ternyata kemeriahan dan kecerian tetap mampu mewarnai peringatan HUT RI di Kagoshima kali ini.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home