Monday, November 05, 2007

Kodomo Festival 2007

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun PPIK turut berpartisipasi dalam Kodomo Festival 2007 yang diselenggarakan pada tanggal 17 September 2007. Pada kesempatan ini, dalam rangka memperkenalkan negara kita tercinta – INDONESIA, PPIK menampilkan permainan tradisional Indonesia yakni bekel, congklak, suit atau pinsut dan juga angklung.

Memperkenalkan permainan tersebut di atas kepada anak-anak Jepang merupakan suatu tantangan tersendiri. Selain permainan itu bisa dikatakan baru bagi mereka, cara menyampaikannya pun sepraktis dan sesederhana mungkin. Tak jarang beberapa di antara kami –dengan keterbatasan dalan berbahasa Jepang- mengajarkan permainan tersebut dengan langsung mempraktekkan permainan tersebut.

Walau dengan keterbatasan seperti yang disebutkan di atas, ternyata permainan yang ditampilkan sanggup menarik minat anak-anak yang hadir di Kagoshima Perfecture Citizens Center Koryu Center. Semakin menarik lagi dengan hadiah chouchou-kawai-choo (berupa kupu-kupu yang terbuat dari bulu) yang ditawarkan bagi mereka yang sanggup memainkan bekel 1 set. Semangat mereka untuk mendapatkan hadiah itu patut kita acungkan 2 jempol, walaupun beberapa anak akhirnya harus gigit jari karena gagal mendapatkan hadiah tersebut. Tapi tercatat satu ibu Jepang yang ikut mencoba bermain bekel ini demi buah hatinya yang ingin sekali memperoleh kupu-kupu cantik itu.

Melengkapi stand Indonesia (yang tergabung dalam Kagoshima University Foreign Student Association group), kami tawarkan pula bagi anak-anak yang ingin mencoba pakaian daerah Indonesia dan didokumentasikan oleh PPIK. Ada pakaian dari Betawi, Jawa, Sumatera dan Kalimantan mengisi stand Indonesia. Peminatnya???? Jangan disangsikan lagi…..laris maniiiissss!!!

Melihat antusias anak-anak Jepang(dan juga para orangtua mereka) dalam mengenal budaya negara lain, tentunya patut mendapatkan apresiasi dari kita semua. Bagi kita pun, tentunya jauh lebih membahagiakan bisa menjadi duta Indonesia dalam memperkenalkan negara dan budaya kita, walau hanya lewat permainan tradisional Indonesia, yang mungkin di negara kita pun permainan-permainan tersebut telah dilupakan seiring dengan menjamurnya permainan yang modern di tanah air.

Biar kita tidak baru `teriak-teriak` saat ada negara lain mengakui apa yang kita miliki, ayo mulai dari sekarang, kita semua rajin memperkenalkan kesenian dan kebudayaan Indonesia ke dunia luar!

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home