Kembali ke tanah air
Keluarga Pak Ahmadi Datang ke Kagoshima tahun 2002. Studi di fakultas perikanan Kagoshima University. Pernah menjabat ketua PPIK periode 2005-2006. Selama studi didampingi keluarga tercinta, mbak Shoni dan 2 Ahmadi yunior (kelahiran Kagoshima) yang lucu-lucu, Mahawib kun dan Mahabah kun.
Rahmat dan Dwi Datang masing-masing untuk studi dalam waktu yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Rahmat menginjakkan kaki di Kagoshima tahun 2004, sedangkan Dwi tahun 2005 di Miyazaki. Mereka dipertemukan di negeri matahari terbit ini. Keduanya mengikat janji untuk membentuk keluarga sakinah, mawadah, waromah tahun 2005. Saat ini keduanya menanti kehadiran buah hati, yang insya Allah lahir medio Mei.
Desy
Datang 2005 dan lulus master bulan Maret 2008 lalu, selama itu perjuangannya tanpa didampingi keluarga tercinta. Ibu yang bersuamikan wong Palembang –mas Erwin- ini, sudah punya `buntut`, 1 anak laki2 yang super duper lucu….Dimas. Yang merasa kehilangan dengan kembalinya Ibu satu ini ke Indonesia banyak, khususnya “anak-anaknya” selama di Kagoshima…siapa yah? (^-^)
Nurlia
Datang 2005, dalam usia muda, untuk mengambil program S3 di Kyoto University dengan riset dilakukan di Sakurajima Volcano Research Center. Sidang doctoral dijalani di akhir-akhir kepulangan ke tanah air. Berat tentunya… karena pikiran sudah jauh melayang ke tanah air. Alhamdulillah masa-masa berat itu telah terlewati dengan baik.
Selamat berjuang (kembali) di Indonesia kawan!
Masih ada beras kan, Mi?
Catatan Cilik Keluarga Agus Sukarto (2)
Pembuka:
Kembali kel. Agus meramaikan blog PPIK kita ini. Apalagi ya tingkah polah mas Fathin yang membuat Ummi-nya merasa diingatkan untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang telah tersedia dan dimiliki? Semoga kawan-kawan dapat menikmati dan mengambil hikmahnya dari catcil ke-2 kel. Agus kali ini.
Minggu, 16 maret 2008
Hari ini “hari telur”, maksudnya di Taiyo supermarket dekat rumah telur dijual murah hanya 88 yen per 10 butir, begitu pula shoyu (kecap jepang) tadi lihat dipamflet dijual seharga 98 yen padahal biasanya di atas 200 yen. Karena telur murahnya, jam 5 sore saya berniat ke sana dan kebetulan juga Fathin minta sanma (nama ikan) yang dibakar kesukaannya. Kebetulan pula (lagi), lauk di rumah habis total! Yah beginilah nggak ada suami, bisanya beliau yang selalu belanja, jadi isi kulkas selalu siap sedia. Alhamdulillah beras, kentang wortel dan bahan makanan yang berat2 sudah dibelikan sebelum suami berangkat ke INA.
Jadilah kami berjalan kaki dengan ade Fia di babycar . Kenapa nggak naik
sepeda? Saya nggak sanggup bonceng depan belakang plus belanjaan, dan biasanya saya naik sepeda bareng de Fia dan Fathin pake skuter, tapi skuternya Fathin hilang entah kemana karena diletakkan begitu saja didepan rumah dekat tempat parkir sepeda.
Tujuan utama adalah kampus suami untuk ambil uang karena saya kehabisan uang kontan. Hari jum'at kepake agak banyak untuk biaya berobat saya karena harus di MRI jadi uang minggu ini habis sekejap. Kenapa harus di MRI? Ceritanya kapan2 yah).
Dari rumah ke kampus berjalan sekitar 500 meter lumayan juga sih…ternyata pintu yang mengarah ke ATM terkunci dan nggak buka kalau hari minggu atau libur.
Saya tanya Fathin, "Mas pulang ajah yuk, nggak usah belanja, nggak bisa ambil uang nih…dikunci!".
"Jangan Mi, kita jalan lagi ajah Insya Allah kayaknya di sana itu ada deh!”.
Langsung saya ingat suami meninggalkan dua kartu….ahh yah bisa ambil di kantor pos, tapi berjalan lagi lumayan jauh sekitar 500 m lagi. Kata Fathin nggak papa. Yah sudah kami berjalan lagi toh ATM kantor pos dekat supermarket yang dituju. Sampai di sana tepat jam 5 dan ATM pas tutup!! Saya rogoh saku dan periksa dompet paling tidak bisa membeli minuman buat anak2 terutama Fathin yang dah berjalan hampir 1 km, hanya terkumpul 8 keping 10 yen-an, 1 keping 5 yen dan 5 keping 1 yen-an, total 90 yen!! Otomatis nggak bisa beli apa2.
Akhirnya saya putuskan tidak jadi belanja, belanja besok saja..Untuk makan malam masih ada sayur dan telur 2 butir.
Fathin yang melihat saya sedih malah berkata, "Kita masih punya beras kan, Mi? Masih ada sayur kan, Mi? ".
“Masih", jawab saya.
"Aku nggak papa papa kok Mi nggak makan ikan baker. Aku nggak papa makan sayur ajah kok, Mi. Alhamdulillah yah kita masih punya beras".
"Yuk Mi, kita main ke koen (red.taman) ajah", ajaknya dengan maksud menghibur atau emang dia yang pengen main ke koen.
Jadilah sore itu kita main di koen, tamannya lumayan besar. Fathin dan Fia main sampai puas dan hampir maghrib baru kita pulang. Selama bermain saya tak habis pikir dari mana Fathin mendapat ide untuk berkata seperti itu pada Umminya yah?
Yah, kita masih punya beras dan sayur nak, Alhamdulillah.
Terimakasih nak. Kau ajarkan kami untuk senantiasa bersyukur.
Susunan Kepengurusan PPI Kagoshima Periode 2008-2009
1. Ketua : Yuriz Bakhtiar
2. Sekretaris : Kuswanto Daryono
3. Bendahara : Sri Widiastuti
4. Seksi-seksi
a. Seksi humas/ Wakil KUFSA : Agus Sukarto, Purnamawati dan Patrick Prayoga
b. Seksi Ilmiah dan TI : Hadimulya Asmara dan Hetty Triastuty
c. Seksi Olahraga dan Seni : Jhoni Rahman dan Charles Ignatius Mongi
d. Seksi Kesejahteraan Sosial : Sarpono Dimulya
e. Seksi Keputrian : Ruliyana Susanti dan Novita
f. Wakil di KUMSA : Riztyan