Masak yuukkk!!(2)
Tutee says: horaa… weekend telah tiba.. waktunya membuat kue (^-^)
“Kue Sarang Semut Favoritku”
Kue sarang semut, dinamain gitu karena texture kuenya yang bolong-bolong kayak sarangnya para semut di tanah. Umm.. kue ini ternyata gampang-gampang sulit ngebuatnya. Gampang, karena ga perlu sampai mengembang seperti halnya kalau kita bikin cake pada umumnya. Sulitnya tuh karena kadang texture nya gak bolong-bolong seperti sarangnya si semut.
Buat temen-temen yang hobi bikin kue, silahkan mencoba (^-^)
Bahan:
2 gelas gula pasir
2 gelas air
1 1/2 gelas tepung terigu
1/2 gelas tepung maizena
8 btr telur ayam
150 gr margarin
2 sdt soda kue
1/2 kaleng susu kental manis
Cara membuatnya:
1. Gula pasir dibuat caramel, caranya yaitu panaskan gula pasir di dalam Teflon dengan api sedang, biarkan sampai meleleh dan berwarna coklat, jangan diaduk), kemudian masukan air (kalau ini boleh diaduk). Biarkan caramel hingga dingin.
2. Kocok margarin dan susu kental sampai putih, sambil masukkan telur satu per satu.
3. Masukkan terigu yang telah diayak bersama soda kue dan maizena sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan-lahan hingga rata.
4. Masukkan karamel ke dalam adonan, sambil diaduk hingga rata.
5. Tuang adonan ke dalam loyang yang telah dioles margarin dan ditaburi tepung.
6. Panggang di atas api sedang selama kurang lebih 40 menit atau sampai matang.
Jadi deh kuenya… yummy(^-^) itadakimasu…
Jalan-jalan!
Oleh-oleh dari Busan-Korea Ditulis oleh ASDA
Berhubung kimchi dan nori cukup menyita bagasi untuk dibawa pulang, maka terbersit ide untuk membuat tulisan ringan ini sebagai buah tangan buat warga PPIK. Siapa tahu Busan bisa menjadi tujuan piknik rutin PPIK di masa mendatang wah bakalan seru deh, tapi mohon maaf oleh-olehnya rada telat.
Seperti biasanya, penghuni lab saya selalu semangat mengikuti konferensi, baik yang domestik maupun yang internasional dan kali ini tujuannya adalah Busan yang menjadi tuan rumah konferensi World Aquaculture Society. Karena Busan (atau Pusan bagi orang Jepang)begitu dekat dengan Fukuoka, maka saya bersama 7 rekan lainnya memilih menggunakan ferry ketimbang pesawat, selain lebih murah, rute perjalanan pun lebih singkat. Saat check-in di Fukuoka International Port, saya sempat tertahan beberapa menit lamanya karena di paspor saya tidak ada visa. Bagi yang pernah ke Korea, mungkin sudah tahu bahwa hanya paspor dinas (service paspor) yang diperbolehkan mengunjungi Korea tanpa visa, tidak untuk paspor wisata. Jadi, jika ingin berkunjung , jangan lupa melirik paspornya, biru atau hijau.
Meskipun saya tidak bisa mengikuti seluruh acara konferensi hingga selesai, 3 hari cukup puas rasanya bertemu teman-teman lama khususnya dari Indonesia, yah..berseminar sambil bereuni. Tapi 3 hari rasanya begitu singkat kalau tujuannya untuk jalan-jalan. Ada pantai Haeundae dengan akuariumnya, Yongdusan Park, temple, dll. Kalau senang ikan, Jagalchi fish market yang merupakan tempat pelelangan ikan sangat menarik untuk dikunjungi. Sayangnya, saya tidak bisa gabung dengan rekan2 lainnya mengunjungi tempat pasar tersebut.
Yang berkesan dari perjalanan kali ini adalah makanan Korea yang sangat menggugah selera apalagi buat yang senang dengan makanan pedas. Kimchi rasanya tidak pernah absen mengiringi makanan utama, ibarat sambal untuk makanan Indonesia. Begitupun dengan bawang putih, juga selalu hadir sebagai pelengkap baik yang segar, digonseng maupun diacar. Pernah mencoba nori Korea? Bagi orang Indonesia, nori Korea yang diberi rasa asin, sedikit manis ataupun pedas mungkin lebih enak ketimbang nori Jepang yang umumnya tanpa rasa. Wah, oleh-olehnya rasanya sudah kebanyakan, jadi cukup sampai disini dulu yah.
Masak yuukkk!! (1)
Daging cincang-tofu bumbu pedas ala Ulie... ^-^
Ini sebenarnya aslinya masakan cina, tapi aku tidak tahu namanya, jadi tidak bisa cari di internet resepnya, so... ngarang sendiri deh...lumayan bisa jadi variasi bekel bento, kalau sudah matang dan disimpan di kulkas bisa awet 3 harian soalnya.
Bumbu:
1. Bawang putih, digeprek n dicincang, 1 siung
2. Bawang bombay, dicincang, 1/2 siung
3. Cabe bubuk, 1-2 sendok makan, sesuai selera
4. Cabe rawit, 5 buah, diiris halus
5. Minyak wijen, 1 sendok makan
6. Tomat kaleng/ 2 butir tomat ukuran sedang dicincang halus
7. Saos tomat, 2 sendok makan
8. Jahe secukupnya, dicincang halus
9. Daun jeruk, 1 atau 2 lembar
10. Shio-kosho, sesuai selera
11. Gula, 1/2 sendok teh
12. Minyak sayur, 2 sendok makan
13. Daun parsley bubuk untuk taburan
14. Jika suka asam, bisa ditambah 1 sendok makan air perasan jeruk lemon
Bahan:
1. Daging sapi cincang 1 ons kurang lebih, atau seadanya. (Kayaknya sih bisa diganti
daging ayam cincang, tapi belum pernah dicobain tuh...)
2. Tofu, 1 kotak, diiris dadu ukuran 1x1 cm atau sesuai selera.
Cara membuat:
1. Tumis bawang putih, sampai 1/2 matang, masukkan shio-kosho, bawang bombay, tumis. Masukkan cabe bubuk, cabe rawit, jahe, tumis semua bahan sampai wangi (bikin bersin), masukkan minyak wijen dan daun jeruk.
2. Masukkan daging cincang, aduk2 sampai daging berubah warna.
3. Masukkan saos tomat dan tomat kaleng atau tomat cincang, aduk2 sampai bumbu meresap.
4. Dicicip dulu sebelum irisan tofu dimasukkan.
5. Aduk-aduk daging dan tofu sampai merata.
6. Tuang dalam cawan, taburi parsley bubuk dan siap untuk disajikan panas-panas.
Selamat mencoba... kalau rasanya tidak sesuai dengan yang dibayangkan, yah... modif2 dikit kali ye...
Biar tidak eneg karena rasa daging, paling enak kalau bikin masakan ini yang ekstra pedas. hehehe... ^-^
s A
M p a
I j
U m
P a
d I r
E s
e P p e
R c o B a a
N b
E r i
K u
T n Y a
. . .